Ikuti Kami :

Disarankan:

Aktivis dan Pecinta Lingkungan di Tasikmalaya Tanam 1000 Pohon untuk Kembalikan Fungsi Hutan

Minggu, 11 Agustus 2024 | 22:17 WIB
Aktivis dan Pecinta Lingkungan di Tasikmalaya Tanam 1000 Pohon untuk Kembalikan Fungsi Hutan
Aktivis dan Pecinta Lingkungan di Tasikmalaya Tanam 1000 Pohon untuk Kembalikan Fungsi Hutan. Foto: NewsTasikmalaya.com/ Indra S

Dalam rangka memperingati Hari Konservasi, Pesan Green dan Gempala Unik Cipasung mengadakan penanaman 1000 pohon di beberapa lokasi, termasuk di Leuweung Keusik Pasiripis, Desa Padakembang. Lokasi ini sebelumnya merupakan area pertambangan pasir yang terhenti karena penolakan warga setempat.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Dalam rangka memperingati Hari Konservasi, Pesan Green dan Gempala Unik Cipasung mengadakan penanaman 1000 pohon di beberapa lokasi, termasuk di Leuweung Keusik Pasiripis, Desa Padakembang. Lokasi ini sebelumnya merupakan area pertambangan pasir yang terhenti karena penolakan warga setempat.

Diwan Masnawi, ketua Pesan Green, menjelaskan, Hari Konservasi adalah momentum penting untuk mengingat tanggung jawab terhadap lingkungan. Pihaknya ingin menghayati hubungan antara manusia dengan alam lebih dalam, bukan hanya sebagai seremoni.

"Hari Konservasi adalah momentum penting untuk mengingat tanggung jawab kita terhadap lingkungan, tidak hanya seremoni tapi kita juga ingin menghayati bagaimana relasi kita dengan alam," kata Diwan Masnawi ketua Pesan Green, Minggu (11/8/2024).

Ia menambahkan, Relasi manusia dengan alam sering tercerabut. Penanaman pohon ini diharapkan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam di masyarakat.

"Pentingnya menyadari upaya konservasi untuk masa depan lingkungan dan generasi berikutnya. Penanaman pohon ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi daerah yang terdampak, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam di kalangan masyarakat luas," ujarnya.

Acara ini melibatkan komunitas seperti Mapela, Ampeg, KPIN, dan Barkode, serta siswa sekolah dan warga sekitar. Selain di Padakembang, penanaman juga dilakukan di beberapa lokasi lain untuk memperluas dampaknya.

Abim, pendiri Gempala UC, menyoroti dampak negatif penambangan pasir di Padakembang. Menurutnya, penambangan pasir yang tidak terkendali telah merusak ekosistem sungai dan mata air, yang berdampak langsung pada mata pencaharian masyarakat.

"Penambangan pasir yang tidak terkendali menyebabkan kerusakan ekosistem sungai dan mata air, yang berdampak langsung pada mata pencaharian masyarakat," Sebutnya.

Jenis pohon yang ditanam dipilih untuk memberikan manfaat ekonomi sekaligus memperbaiki ekosistem. Diwan Masnawi juga mengingatkan pentingnya aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang.

Melalui kolaborasi ini, para peserta berharap dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan dan mendorong lebih banyak pihak terlibat dalam konservasi untuk masa depan yang lebih baik.

Editor
Link Disalin