CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Kebakaran melanda Blok A Pasar Manis Ciamis pada Kamis (27/2/2025) malam, menghanguskan 14 kios milik delapan pedagang. Meski hujan turun saat kejadian, api tetap sulit dikendalikan, sehingga pemadaman membutuhkan waktu lebih dari dua setengah jam sebelum proses pendinginan dilakukan hingga tengah malam.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Ciamis, Uga Yugaswara, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pertama pada pukul 19.04 WIB, sementara kebakaran diduga mulai sejak 18.45 WIB. Saat tim tiba di lokasi, api sudah membesar dan melalap sedikitnya lima kios sebelum menyebar lebih luas.
"Walaupun dalam kondisi hujan, pemadaman tetap sulit dilakukan. Kami mengandalkan lima unit pancar, satu tangki air dari Damkar, serta bantuan suplai air dari BPBD, PMI, PDAM, dan LH," ujar Uga, Jumat (28/2/2025).
Sebanyak 25 personel Damkar dibantu oleh TNI-Polri, BPBD, PMI, Dinas Kesehatan, serta pihak terkait lainnya dikerahkan untuk menangani kebakaran ini. Api berhasil dikendalikan dalam 2,5 hingga 3 jam, sementara proses pendinginan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB. Tim baru meninggalkan lokasi sekitar pukul 23.50 WIB.
Upaya pemadaman menghadapi sejumlah hambatan, di antaranya sulitnya akses menuju titik api serta minimnya sistem proteksi kebakaran di pasar. Selain itu, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang meninggalkan barang dagangan di lokasi turut memperumit upaya pemadaman.
"Di pasar ini ada PKL dan pemilik kios. Sesuai fungsinya, PKL memiliki jam operasional tertentu dan seharusnya tidak meninggalkan barang dagangan di tempat. Jika terjadi kebakaran, siapa yang akan menanggung risiko kerugian itu?," kata Uga.
Untuk mencegah insiden serupa, Damkar akan berkoordinasi dengan pengelola pasar guna meningkatkan sistem proteksi kebakaran, termasuk edukasi bagi pedagang serta penyediaan peralatan pemadam yang lebih memadai.
"Saat ini hidran memang ada, tetapi tekanannya masih kurang memadai. Kami berharap ke depan ada pemikiran untuk menyediakan unit kecil pemadam kebakaran atau setidaknya hidran dengan tekanan air yang optimal," ujarnya.
Sementara itu, tim Inafis Polres Ciamis telah mulai melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun faktor lain masih dalam proses investigasi lebih lanjut.
Hingga kini, jumlah pasti korban terdampak masih dalam pendataan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan pasar yang rawan karena banyaknya bahan mudah terbakar dan instalasi listrik yang sering kurang terawat.
