Ikuti Kami :

Disarankan:

Mapala Halmahera STT Nurul Fikri Depok Ekspedisi Gua Liang Boeh Cibalong Tasikmalaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 18:59 WIB
Mapala Halmahera STT Nurul Fikri Depok Ekspedisi Gua Liang Boeh Cibalong Tasikmalaya
Mapala Halmahera STT Nurul Fikri Depok Ekspedisi Gua Liang Boeh Cibalong Tasikmalaya. Foto : NewsTasikmalaya.com/ Istimewa

Sebanyak 13 Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Halmahera Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul Fikri Depok, melakukan ekspedisi penelusuran dan pemetaan Gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Sebanyak 13 Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Halmahera Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul Fikri Depok, melakukan ekspedisi penelusuran dan pemetaan Gua Liang Boeh di Desa Parung, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Ekspedisi pemetaan yang berlangsung selama kurang lebih dua pekan, mulai tanggal 22 Juli hingga 3 Agustus 2024 ini dilakukan sebagai implementasi program kerja tahunan organisasi yang dikemas dalam bentuk pengembaraan.

Kepala Divisi (Kadiv) Caving Mapala Halmahera, Insiatun Aulia mengatakan, dipilihnya Gua Liang Boeh sebagai lokasi ekspedisi karena memiliki keanekaragaman ornamen gua dan jalur vertikal serta horizontal yang menantang. 

"Ini diikut 13 orang, terdiri dari 9 anggota muda dan 6 mahasiswa pendamping. Gua Liang Boeh merupakan gua vertikal dengan ketinggian 15 meter, yang bisa mengasah skill SRT (Single Rope Technique) atau teknik meniti tali tunggal yang digunakan untuk masuk dan keluar dari gua vertikal," kata Insiatun, mahasiswa semester IV Jurusan Sistem Informasi, Sabtu (27/7/2024).

Menurut Insiatun, setelah melakukan ekspedisi dan pemetaan gua, nanti hasilnya akan dilaporkan dan dipersentasikan kepada pemerintah Desa Parung. Manfaatnya, gua ini bisa dijadikan sebuah kemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Hasil pemetaan nanti kita akan berikan kepada pemerintah desa. Banyak manfaat disamping untuk konservasi, gua juga bisa dijadikan sebuah kemanfaatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, adanya eksporasi yang dilakukan Mapala Halmahera STT Terpadu Nurul Fikri Depok, disambut baik oleh pegiat lingkungan Tasikmalaya, Harniwan Obech. Menurut Obech, selain melakukan observasi, para anggota Mapala itu juga akan memberikan hasil eksplorasi ke Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.

Sehingga, masyarakat yang belum paham tentang gua tersebut akan teredukasi. Apalagi, lanjut Obech, saat ini banyak masyarakat yang mengaitkan gua dengan mistik.

"Bagus, datangnya temen-temen Depok itu, selain mereka belajar, hasilnya kan nanti diberikan ke Pemerintah Desa setempat. Kalau yang tidak paham kan, gua itu bisa disalahgunakan. Edukasi teknik ke gua itu seperti apa, kan banyak masyarakat yang belum paham dan menganggap gua itu erat kaitannya dengan mistik," kata Harniwan Obech.

Obech mengaku di Tasikmalaya khususnya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan terdapat banya gua. Namun, pemanfaatannya belum dirasakan masyarakat. Pasalnya, saat ini pemerintah belum turun tangan terhadap tata kelola gua. Padahal, kata Obech, dari gua tersebut memiliki banyak kemanfaatan, di antaranya penyangga penyimpan air dan menjadi potensi wisata minat khusus.

"Tasik banyak gua, tapi pemanfaatannya belum dirasakan masyarakat. Pemerintah belum turun tangan terhadap tata kelola gua, padahal memiliki kemanaafatan sebagai penyangga penyimpan air, bisa menjadi potensi wisata minat khusus. Namun, yang dikhawatirkan dalam eksplor gua itu jangan merusak. Di sini, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan, gua mana saa yang harus dikonservasi atau gua wisata," pungkas Obech.

Dengan dilakukan ekspedisi penelusuran dan pemetaan gua ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi ilmu pengetahuan, konservasi lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan potensi wisata gua. 

Editor
Link Disalin