Polda Jabar dan Ponpes Suryalaya Jajaki Kolaborasi Rehabilitasi Narkoba melalui Yayasan Inabah

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Direktorat Intelijen Polda Jawa Barat menjajaki kerja sama strategis dengan Yayasan Inabah di Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan dampak sosial lainnya seperti pinjaman online (pinjol) dan perjudian online (judol).

Kegiatan ini diawali dengan kunjungan silaturahmi dan diskusi yang berlangsung sejak 19 hingga 29 Mei 2025 ke sejumlah cabang Yayasan Inabah. Silaturahmi tersebut dipimpin oleh Kanit 5 Kamneg Ditintelkam Polda Jabar, AKP Harwandi, S.H., bersama tim, yang disambut langsung oleh pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya saat ini, KH. Ahmad Masykur Firdaus Arifin, S.I.Kom., atau yang akrab disapa Cep Daus.

Cep Daus merupakan penerus kepemimpinan dari KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom) sejak 25 Januari 2024, sekaligus cucu dari pendiri Ponpes Suryalaya, Abah Sepuh. Hadir pula KH. Baban Ahmad Jihad SB, Ar., cucu dari Abah Sepuh yang juga turut mendukung rencana kolaborasi tersebut.

AKP Harwandi menjelaskan bahwa diskusi yang dilakukan mencakup peluang kerja sama dalam program rehabilitasi nonmedis bagi penyalahguna narkoba serta dampak psikis dari pinjol dan judol. Yayasan Inabah telah lama dikenal sebagai lembaga yang memiliki pendekatan spiritual dan sosial dalam proses rehabilitasi.

Cep Daus menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pembenahan struktur organisasi Yayasan Inabah agar lebih terorganisir dan siap dalam menjalin kemitraan strategis. Ia mengungkapkan bahwa dari 31 cabang Inabah yang pernah ada, kini tersisa 12 lokasi yang aktif dan telah diverifikasi, tersebar di sekitar Ponpes Suryalaya (Tasikmalaya), Ciamis, Majalengka, bahkan hingga ke luar negeri seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.

"Yayasan Inabah di Suryalaya saat ini mampu menampung 20 hingga 30 orang untuk proses rehabilitasi, mayoritas berusia 16 hingga 25 tahun," jelas Cep Daus.

Ia menambahkan bahwa perkembangan teknologi dan media sosial telah mempermudah akses terhadap narkoba serta praktik pinjol dan judol secara daring, yang menyebabkan peningkatan jumlah korban, terutama dari kalangan muda.

Menanggapi hal tersebut, Polda Jabar menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi lebih lanjut, termasuk melibatkan Direktorat Narkoba dan BNN, dalam menciptakan solusi alternatif berbasis pendekatan spiritual dan sosial di luar metode medis konvensional.

Kegiatan selama 10 hari ini ditutup dengan kunjungan ke 11 cabang Inabah dan 1 cabang di Majalengka. Dalam pertemuan penutup, pihak Yayasan Inabah menyampaikan terima kasih atas perhatian dan inisiatif dari Polda Jabar, serta menyatakan kesiapan untuk mendukung penuh upaya rehabilitasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.