TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Upaya mencegah kenakalan remaja dan memperkuat pendidikan karakter terus dilakukan sejumlah institusi. Seperti yang dilakukan Polres Tasikmalaya Kota, yang menginisiasi program “Polwan Mengajar” sebagai pendekatan baru dalam edukasi pelajar madrasah.
Berbeda dengan pendekatan militer program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang dilakukan di beberapa wilayah, Polres Tasikmalaya Kota memilih mengirimkan polisi wanita (Polwan) ke sekolah-sekolah dan madrasah. Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Tasikmalaya, yang dikunjungi pada Senin (5/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut, ratusan siswa antusias mengikuti materi yang disampaikan para Polwan. Mereka mendapat pembekalan tentang disiplin, etika, hukum, hingga wawasan kebangsaan. Para Polwan juga menjelaskan bentuk-bentuk kenakalan remaja serta konsekuensi hukumnya melalui sesi interaktif.
Kepala MAN 2 Kota Tasikmalaya, Eka Mulyana, menyambut positif program ini. Ia menilai, kehadiran aparat kepolisian langsung di kelas memberikan dampak yang berbeda dan lebih kuat dalam membentuk karakter siswa.
“Kami merasa seperti mendapat tenaga baru. Biasanya hanya guru BK yang menangani, sekarang ada Polwan yang terlibat langsung. Ini menjadi kekuatan tambahan dalam pembinaan siswa,” ujar Eka.
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap potensi kenakalan remaja di tengah kondisi sosial yang kian kompleks, terutama di lingkungan perkotaan.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi, menjelaskan bahwa program “Polwan Mengajar” merupakan kolaborasi dengan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya. Program ini menyasar 400 madrasah di wilayah tersebut.
“Melalui kelas inspiratif ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai moral, akhlak, dan pesan-pesan kamtibmas kepada para siswa sejak dini. Harapannya, mereka bisa terhindar dari paham dan perilaku negatif,” kata Faruk.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, Agus Buhori, turut mengapresiasi langkah tersebut. Ia menilai program ini sebagai bentuk pendekatan edukatif dari kepolisian kepada pelajar madrasah.
“Ini sangat membantu kami. Dibutuhkan pendekatan seperti ini agar siswa lebih sadar hukum dan memiliki karakter yang kuat,” ungkap Agus. Ia juga berharap program ini mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk orang tua siswa.
Senada, Ketua PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asy’ari menyebut bahwa inisiatif ini merupakan yang pertama di Indonesia dan berpotensi menjadi prototipe nasional.
“Ini kerjasama yang luar biasa. Program ini akan menjadi contoh bagi PGM di seluruh Indonesia. Dari Kota Tasikmalaya, kita tunjukkan bahwa madrasah bisa maju, bermutu, dan mendunia bersama Polri,” pungkasnya.