Rumah Warga Banjaranyar Ciamis Rusak Diterjang Angin Kencang, Seorang ART Luka-Luka

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Angin kencang yang melanda Dusun Karangmulya, Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, pada Jumat (7/2/2025) sore menyebabkan kerusakan parah pada rumah milik Dede Oting (46). Bagian dapur rumah tersebut hancur setelah tertimpa pohon albasia yang tumbang akibat badai Taliah.  

Kejadian yang terjadi sekitar pukul 16.45 WIB itu tidak hanya menimbulkan kerugian materi sekitar Rp 50 juta, tetapi juga menyebabkan seorang asisten rumah tangga (ART), Entin Sumartini, mengalami luka-luka. Saat kejadian, Entin sedang berada di dapur ketika pohon besar di dekat rumah tumbang dan merusak bangunan.  

Warga yang melihat kejadian segera bergegas ke lokasi untuk membantu korban. Entin berhasil dievakuasi dan segera mendapatkan pertolongan medis.

Kepala UPTD Puskesmas Cigayam, H. Ari Angga Rianto, menyebut bahwa Entin mengalami luka lecet di jari kelingking kaki kanan serta memar di beberapa bagian tubuhnya, seperti punggung kaki, lengan, dan pinggang.  

"Kondisi korban sadar saat dievakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas Cigayam untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tidak ada luka serius, namun korban sempat panik sehingga perlu ditenangkan," ujar Ari pada Jumat malam.  

Begitu mendapat laporan, dua petugas pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos WMK Banjarsari, Dzikri dan Rahmat, segera menuju lokasi dengan mobil pancar Z 9915 V dan perlengkapan pemotongan pohon.

Setibanya di lokasi, mereka berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan puing-puing rumah yang rusak.  

Proses evakuasi melibatkan personel Damkar, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perangkat desa, petugas kesehatan, serta relawan dari Tagana, RCS, RAPI, dan warga setempat.  

"Pada pukul 18.30 WIB, pohon albasia yang menimpa rumah warga berhasil dievakuasi dengan aman. Kami pastikan proses pembersihan berjalan lancar," kata Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Ciamis, Fery Rochwandi.  

Dengan cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap pohon besar di sekitar permukiman guna menghindari kejadian serupa.