SMA Negeri 5 Tasikmalaya Gelar Pameran Kewirausahaan dalam Program P5

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya menggelar Pameran Karya Kewirausahaan sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Rabu pagi (28/5/2025). Kegiatan ini dikolaborasikan dengan event OSIS bertajuk Campus Lima Berkarya (Camariya), yang mengusung tema "Entrepreneurship and Cultural Fusion in The Global Era".

Acara digelar di lapangan sekolah dengan menampilkan berbagai produk hasil kreativitas siswa kelas 10 dan 11. Ketua pelaksana kegiatan, Fitra Tazkia, menjelaskan bahwa seluruh karya yang dipamerkan merupakan hasil dari proses pembelajaran dalam proyek P5 yang bertema kewirausahaan.

“Di event kali ini itu, kita itu panen karya dari hasil P5 dari kelas 10 dan kelas 11, yang kebetulan temanya itu berwirausaha,” kata Fitra.

Ia menambahkan, pameran ini menghadirkan 24 stan bazar yang menampilkan olahan pangan dari bahan lokal dengan konsep nasional maupun internasional.

“Jadi 24 bazar ini kita bagi 2 kategori, yaitu untuk kelas 10 itu mengolah bahan pangan daerah menjadi makanan tradisional, dan untuk kelas 11 itu mengolah pangan daerah yang diolah menjadi makanan internasional,” ucapnya.

Fitra juga menyebutkan bahwa para siswa telah menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengolah berbagai jenis makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung nilai edukatif dan kreativitas.

“Harapannya dari kegiatan ini semoga siswa siswi itu memiliki peluang usaha, karena P5 ini pastinya memberikan materi dan juga pembekalan bagi siswa siswi yang baik,” ungkapnya.

Plt Kepala SMA Negeri 5 Kota Tasikmalaya, M.E. Suhartono, S.Sos., M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka melalui program P5.

“Ini memang jadi fokus kita, jadi siswa itu kita persiapkan selain kemampuan akademik harus siap juga berwirausaha,” ujar Suhartono.

Menurutnya, di era digital saat ini, kewirausahaan terbuka bagi siapa saja tanpa batasan usia.

“Kita wirausaha tidak menutup kemungkinan untuk semua bisa dilakukan dengan pekerjaan-pekerjaan yang double. Apa yang disampaikan narasumber, jadi sebagai pelajar, tadi wirausaha terbaik itu adalah BMW (belajar, melanjutkan studi, dan berwirausaha),” cetusnya.

Suhartono juga mengapresiasi hasil karya siswa yang dinilainya inovatif dan kreatif.

“Mereka dapat mengembangkan produk makanan yang unik dan menarik dengan menggunakan bahan lokal dan mengadopsi adaptasi makanan internasional. Jadi Insya Allah fokus kita di wirausaha ini akan kita terus tingkatkan sehubungan dengan program-program Kurikulum Merdeka,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pameran ini juga menjadi ajang pengenalan teknologi digital bagi siswa, khususnya dalam memasarkan produk secara daring.

Suhartono berharap, kegiatan ini mampu membentuk karakter siswa yang ulet, disiplin, dan memiliki mental wirausaha yang tangguh.

“Wirausaha itu tidak hanya diartikan sebagai bisnis, tetapi juga sebagai cara untuk mengejar karir dan memiliki mental yang kuat. Sehingga siswa dapat menjadi pejuang yang terus berusaha dan memiliki kemampuan untuk bersaing di era digital,” pungkasnya.