TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Sejak pukul satu dini hari, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya mulai bersiap memasak hidangan sahur bagi para pengungsi di posko darurat Desa Cikondang, Kecamatan Cineam. Mereka bekerja dalam tim, mulai dari menyiapkan bumbu, menanak nasi, hingga menggoreng kudapan.
Dapur umum yang didirikan oleh Kementerian Sosial ini menyediakan bahan makanan yang cukup lengkap. Kepala Bidang Operasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Asep Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa timnya bertugas selama masa tanggap darurat selama 10 hari untuk memenuhi kebutuhan sahur pengungsi.
"Setiap hari kami memasak sekitar 100 porsi untuk pengungsi, dan jika ditambah dengan petugas gabungan, totalnya bisa mencapai 250 hingga 300 porsi," ujarnya, Minggu (2/3/2025).

Menu yang disajikan pun bervariasi agar para pengungsi tetap mendapatkan asupan gizi yang baik. Untuk sahur hari ini, mereka mendapatkan nasi dengan lauk pauk berupa sayur sup, mendoan, kerupuk, dan sambal.
Bagi warga yang terdampak, menjalani Ramadan di pengungsian tentu bukan hal yang mudah. Salah satunya adalah Herni, seorang warga yang kehilangan tempat tinggal akibat pergerakan tanah.
"Ini pertama kalinya saya sahur di pengungsian. Sedih rasanya, apalagi rumah kami sudah hancur. Tapi kami harus tabah dan menjalani Ramadan bersama warga lainnya di sini," ungkapnya.

Saat ini, tercatat 103 kepala keluarga (KK) atau 271 jiwa terdampak bencana pergerakan tanah di Desa Cikondang. Sebanyak 88 KK (223 jiwa) telah dievakuasi, sementara 11 KK (27 jiwa) masih bertahan di rumah mereka. Dari total pengungsi, 43 KK (102 jiwa) tinggal di GOR desa, sementara 45 KK (121 jiwa) mengungsi ke luar desa.
Selain merusak rumah warga, bencana ini juga menyebabkan jalan terbelah serta merobohkan fasilitas umum seperti masjid, madrasah, dan pondok pesantren. Meski dalam kondisi sulit, warga tetap berusaha menjalani ibadah Ramadan dengan penuh kesabaran.