Warga Kota Banjar Antre Air Bersih di Tengah Musim Kemarau

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Musim kemarau yang melanda Kota Banjar telah menimbulkan krisis air bersih, memaksa warga untuk antre demi mendapatkan pasokan air yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini terlihat di Dusun Pangasinan, RT 11 RW 11, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, di mana sumur-sumur warga mengering akibat kemarau panjang.

Warga setempat, yang sebagian besar mengandalkan sumur sebagai sumber air bersih, kini harus mencari alternatif lain.

Saat distribusi air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar dilakukan, warga terlihat membawa berbagai wadah seperti jerigen, ember, dan galon untuk menampung air.

Proses distribusi ini bahkan berlangsung hingga malam hari, sesuai dengan jadwal pengiriman air.

"Kami sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih sekitar tiga bulan terakhir," kata Siti Aliya, salah seorang warga Dusun Pangasinan, Selasa (27/8/2024).

Siti menjelaskan bahwa sumur di daerahnya mulai menyusut dan tidak lagi mencukupi kebutuhan air harian.

"Sekarang, sumur-sumur warga di sini sudah mengering, sehingga kami sangat sulit mendapatkan air bersih," tambahnya. 

Masyarakat kini hanya mengandalkan pasokan air dari pemerintah, yang sayangnya, hanya cukup untuk kebutuhan dua hari dalam setiap pengiriman.

"Itulah sebabnya kami rela antre dan menyiapkan beberapa wadah untuk menampung air bersih dari pemerintah. Setiap kali kiriman air datang, itu hanya cukup untuk dua hari, jadi distribusi harus dilakukan secara rutin," jelas Siti.

Plt Kepala BPBD Kota Banjar, Wawan Setiawan, mengonfirmasi bahwa ada dua wilayah di Kota Banjar yang saat ini mengalami krisis air bersih akibat sumur mengering karena kemarau.

"Dua wilayah yang terdampak ini adalah Dusun Pangasinan, Desa Binangun, dan Lingkungan Bojongsari, Kelurahan Bojongkantong, Langensari. Kami memastikan bahwa distribusi air bersih ke kedua wilayah ini dilakukan secara rutin," ujar Wawan.