Antisipasi Cuaca Ekstrem, KPU Ciamis Anjurkan TPS Ditempatkan di Dalam Ruangan

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Menyambut Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar pada Rabu, 27 November 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ciamis telah mempersiapkan sebanyak 2.084 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan ditempatkan di 258 desa dan 7 kelurahan di 27 kecamatan. Sebanyak 14.588 petugas KPPS juga telah dilibatkan untuk memastikan kelancaran pemungutan suara.

Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada hari H, seperti hujan lebat disertai angin kencang, Ketua KPU Ciamis, Oong Ramdani, mengimbau agar TPS ditempatkan di dalam ruangan yang lebih aman dan terlindungi. Beberapa lokasi yang disarankan antara lain gedung sekolah, madrasah, balai dusun, dan balai pertemuan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama untuk memanfaatkan gedung sekolah dan madrasah sebagai lokasi TPS. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan BPBD Ciamis untuk memantau situasi cuaca," ujar Oong, Kamis (14/11/2024).

Selain itu, KPU Ciamis juga menganjurkan agar TPS ditempatkan di lokasi dengan akses sinyal internet yang kuat. Hal ini penting untuk mendukung kelancaran pelaporan hasil pemungutan suara melalui aplikasi Sirekap secara online.

Jumlah TPS pada Pilkada Serentak 2024 mengalami penurunan signifikan dibandingkan pada Pemilu 2024. Jika pada Pileg dan Pilpres 2024 terdapat 3.934 TPS, maka pada Pilkada Serentak 2024 jumlah TPS yang tersedia hanya 2.084 TPS, berkurang sebanyak 1.805 TPS.

Meskipun jumlah TPS berkurang, jumlah TPS Khusus tetap sama, yakni 4 TPS yang terdiri dari 2 TPS di Lapas Ciamis dan 2 TPS di Pesantren Bayasari Jatinegara.

Namun, ada tantangan tersendiri terkait dua TPS yang terletak di daerah blank spot, yaitu wilayah dengan jangkauan sinyal internet yang sangat terbatas atau tidak ada sama sekali.

Kedua TPS tersebut berada di desa di Kecamatan Cidolog, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Oong menjelaskan bahwa pelaporan hasil perhitungan suara di kedua TPS ini tidak dapat dilakukan secara real-time atau online.

"Pelaporan hasil suara di dua TPS tersebut terpaksa dilakukan secara offline atau dengan delay, dan kami akan mencari spot yang memiliki sinyal internet untuk melaporkan hasilnya," tambah Oong.

Kendala sinyal internet ini menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, terutama dalam memastikan laporan hasil suara dapat sampai tepat waktu dan akurat.