TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Senyum bahagia terpancar dari wajah Neni (72) dan Jubaedah (63) setelah menerima paket sembako dalam kegiatan bakti sosial yang digelar TNI Angkatan Udara (TNI AU) di Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Rabu (19/3/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-79 TNI AU yang disambut antusias oleh ribuan warga.
Neni, warga Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, sudah datang sejak subuh demi memastikan dirinya mendapatkan bantuan. Meski harus mengantre sejak pukul 06.00 WIB, ia tetap bertahan karena bantuan ini sangat berarti baginya.
"Capek sih, tapi saya tetap bertahan karena ini sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Setiap tahun saya selalu ikut antre," ujar Neni.
Karena sudah lanjut usia, Neni lebih banyak duduk saat mengantre. Ia bersyukur anaknya ikut menemani dan membantu mengambilkan sembako agar ia tidak kelelahan.
Sementara itu, Jubaedah, warga Ciherang, Kecamatan Cibeureum, juga merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini, terutama karena momen Ramadan dan Lebaran semakin dekat.
"Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat. Saya datang rombongan satu angkot ke sini. Terima kasih TNI AU, semoga kebaikannya dibalas Allah SWT," ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Kegiatan bakti sosial ini menyediakan 5.000 paket sembako bagi warga yang membutuhkan. Selain itu, TNI AU juga menggelar layanan kesehatan gratis untuk 1.500 orang, khitanan massal bagi 55 anak, serta pembagian 250 kacamata gratis.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono yang membuka acara menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI AU terhadap masyarakat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa TNI AU hadir untuk rakyat. Ini bukan hanya acara seremonial, tetapi wujud nyata kepedulian kami kepada masyarakat," ujarnya.
Kegiatan ini disambut dengan antusiasme tinggi. Ribuan warga rela mengantre panjang, bahkan beberapa harus dievakuasi ke pos kesehatan karena kelelahan.
Meski demikian, kebahagiaan terpancar di wajah mereka yang berhasil mendapatkan bantuan, seperti Neni dan Jubaedah yang kini bisa membawa pulang kebutuhan pokok untuk keluarga mereka.