TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Warung Makan Murah yang digagas oleh Komunitas Bikers Subuhan Saturday Morning Religius (Satmori) Tasikmalaya, yang berlokasi di Jalan Laswi, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, resmi dibuka pada Sabtu (3/8/2024) lalu. Dalam waktu singkat, warung ini sudah menarik perhatian banyak pengunjung.
Bendahara Warung Makan Murah Satmori, H Iman Hidayat, melaporkan bahwa hanya dalam waktu dua hari operasional, warung tersebut sudah menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 1 juta pada pukul 12 siang. Hal ini cukup signifikan mengingat harga menu yang ditawarkan mulai dari Rp 5 ribu.
"Antusiasme pengunjung sangat tinggi. Dalam waktu dua hari, kami sudah mencapai penghasilan yang cukup besar untuk harga makanan yang sangat terjangkau," ujar H Iman Hidayat pada Minggu malam (4/8/2024).
Pengunjung warung ini berasal dari berbagai kalangan. Selain anggota komunitas motor yang menjadi bagian dari Satmori, santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda di Kecamatan Manonjaya juga turut menyambangi warung ini.
"Pembeli datang dari berbagai latar belakang, termasuk banyak dari komunitas motor dan santri. Kami juga mendapatkan pesanan dalam jumlah besar dari donatur untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat setelah salat Jumat," tambah H Iman.
Tak hanya itu, warung ini juga melayani pesanan dari pengusaha yang ingin menyediakan makanan untuk karyawan mereka dalam bentuk nasi dari warung murah, alih-alih uang makan.
Peresmian Warung Makan Murah Satmori ditandai dengan penandatanganan prasasti, MoU dengan Yayasan Sabihul Huda, serta pemotongan pita oleh Danlanud Wiriadinaata Tasikmalaya, Letkol Pnb Taufik Agus Hidayat.
Acara tersebut dihadiri oleh Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf. Raden Henra Sukmadjibirata, Presiden Satmori Tasikmalaya H. Noves Narayana, pemilik tanah H. Rosyid, serta ratusan bikers dari berbagai komunitas.
Warung ini menyediakan paket makanan dengan harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu, buka setiap hari dari pagi hingga malam. Selain menyediakan makanan terjangkau, warung ini juga menyisihkan 30 persen dari hasilnya untuk memakmurkan Masjid Ar Rosyidul Hassanah dan Yayasan Sabihul Huda, yang terletak di samping warung.
Dengan dukungan anggota komunitas yang berbisnis pangan dan kerja sama dengan peternak lokal, warung ini mampu menawarkan harga murah tanpa mengorbankan kualitas, sambil tetap menghasilkan keuntungan.