Ikuti Kami :

Disarankan:

BTPN Syariah Iringi Sukses Rohana: Istri Perangkat Desa Tasikmalaya Jadi Bos Anyaman

Kamis, 17 Oktober 2024 | 12:00 WIB
BTPN Syariah Iringi Sukses Rohana: Istri Perangkat Desa Tasikmalaya Jadi Bos Anyaman
BTPN Syariah Iringi Sukses Rohana: Istri Perangkat Desa Tasikmalaya Jadi Bos Anyaman. Foto: Istimewa

Sepuluh tahun lalu, Rohana mengaku kehidupan rumah tangganya hanya dibiayai oleh gaji suaminya yang hanya Rp 100.000 per bulan.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Rohana (44) adalah istri Baban Rubani (46), salah satu perangkat Desa Padakembang, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Dia berhasil menjadi pengusaha kerajinan anyaman di daerahnya.

Sepuluh tahun lalu, Rohana mengaku kehidupan rumah tangganya hanya dibiayai oleh gaji suaminya yang hanya Rp 100.000 per bulan. 

Saat itu, mereka sudah memiliki satu anak dan tinggal menumpang di rumah orang tua Rohana di Desa Padakembang. 

Penghasilan suaminya yang minim, ditambah dengan keahliannya sebagai buruh pembuat anyaman, masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Rohana pun berinisiatif untuk membantu suaminya yang bekerja di bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Padakembang. 

“Saya melihat banyak bambu di kebun. Saya berpikir, saya bisa membuat alat-alat dapur dan rumah tangga dari bambu, seperti besek, kukusan, kipas bambu, dan tas bambu,” jelas Rohana setelah presentasi bersama BTPN Syariah di Hotel Santika Tasikmalaya, Kamis (17/10/2024).

Meskipun suaminya bekerja di Kesra Pemdes, kehidupan mereka tidak terjamin karena tinggal di kampung yang mengandalkan penghasilan alam. 

Rohana mulai membuat anyaman dari bambu dari kebun orangtuanya, mengubahnya menjadi barang yang memiliki harga jual. 

“Saya buat satu, dua, tiga, dan Alhamdulillah, ada yang beli, meski hanya tetangga. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 15.000,” kata Rohana.

Beberapa bulan kemudian, seorang pengepul mengetahui produksinya dan meminta pesanan dalam jumlah besar. 

Rohana dan suaminya kebingungan mencari modal untuk produksi tersebut. 

Beruntung, saat itu ada Bankir Pemberdaya BTPN Syariah yang datang ke kampung dan memberikan arahan serta dukungan permodalan. 

“Saya mulai tertarik untuk mengembangkan usaha saya,” ujar Rohana, yang kini memiliki dua anak.

Berkat bantuan permodalan dari BTPN Syariah sebesar Rp 1,5 juta, Rohana berhasil mengembangkan usahanya. “Saya bisa memproduksi lebih banyak, pesanan terus berdatangan, dan sekarang saya sudah memiliki lima karyawan yang membantu membuat anyaman di rumah,” ungkapnya.

Seiring waktu, suaminya kini sudah mendapatkan gaji sesuai UMR sebagai perangkat desa, dan Rohana mengaku mendapatkan penghasilan lebih dari usaha kerajinan anyamannya. 

“Alhamdulillah, sekarang kami sudah memiliki rumah sendiri, dua kendaraan, dan anak saya yang tertua sudah SMK, sedangkan adiknya kelas V SD. Saya merasa sangat terbantu. Meskipun menjadi ibu-ibu di kampung pelosok, peluang untuk sukses dan mengubah hidup sangat ada dengan ketekunan dan dukungan permodalan dari BTPN Syariah,” kata Rohana.

Kepala Desa Padakembang, Aef Saepudin, mengonfirmasi kisah sukses pegawainya. 

“Di desa kami masih banyak cerita istri-istri yang berhasil membantu suaminya menghidupi keluarga melalui usaha dan permodalan yang baik. Salah satunya seperti BTPN Syariah, yang sangat membantu warganya, terutama ibu-ibu, untuk menjadi pengusaha sukses,” ujar Aef.

Sementara itu, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, menjelaskan bahwa BTPN Syariah adalah satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. 

“Kami menyediakan akses keuangan dan program pemberdayaan yang membantu mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti. Yang terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu,” jelas Ainul.

Editor
Link Disalin