Ikuti Kami :

Disarankan:

BWI Dorong Gerakan Wakaf Uang di Pesantren Lewat Program Waqf Goes to Pesantren

Rabu, 28 Mei 2025 | 14:19 WIB
Watermark
BWI Dorong Gerakan Wakaf Uang di Pesantren Lewat Program Waqf Goes to Pesantren. Foto: NewsTasikmalaya.com/Denden.

Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar kegiatan Waqf Goes to Pesantren (WGTP) di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (28/5/2025). Program ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Cipasung dan Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, dengan tujuan menggerakkan potensi wakaf uang di lingkungan pesantren.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar kegiatan Waqf Goes to Pesantren (WGTP) di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (28/5/2025). Program ini bekerja sama dengan Pondok Pesantren Cipasung dan Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, dengan tujuan menggerakkan potensi wakaf uang di lingkungan pesantren.

Wakil Ketua BWI, KH Tatang Astarudin, dalam sambutannya menegaskan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam pengembangan gerakan wakaf nasional. 

“Pesantren adalah episentrum gerakan perwakafan nasional. Karena itu, penting bagi BWI untuk kembali menguatkan peran pesantren sebagaimana keberhasilan gerakan sosial pada era 1980-an yang juga melibatkan pesantren,” kata KH Tatang.

Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 42.000 pesantren di seluruh Indonesia dengan jumlah santri mencapai sekitar 8 juta orang. Ditambah dengan alumni yang jumlahnya sangat besar, potensi penghimpunan wakaf sangat signifikan. 

“Bayangkan jika satu juta santri atau alumni berwakaf Rp1 juta per bulan, maka akan terkumpul Rp1 triliun per bulan, atau Rp12 triliun per tahun,” jelasnya.

KH Tatang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, sistem, dan kesadaran kolektif untuk menggerakkan potensi tersebut. 

“Konsep wakaf di pesantren itu sudah selesai, tinggal bagaimana hari ini kita membangun sistem yang memudahkan gerakan wakaf itu berjalan,” ujarnya.

Ketua Yayasan Universitas Islam KH Ruhiat Cipasung, KH Acep Adang Ruhiat, menyambut baik pelaksanaan WGTP. Ia menyatakan bahwa pesantren selama ini telah berbagi ilmu kepada masyarakat, dan kini saatnya berkontribusi lebih jauh melalui wakaf uang. 

“Santri tidak hanya berbagi ilmu, tapi juga ke depan bisa berbagi dalam hal keuangan. Wakaf uang memiliki manfaat jangka panjang, karena bisa diinvestasikan di sektor pertanian, UMKM, koperasi, dan lainnya,” kata Kiai Acep.

Ia juga mengungkapkan, lembaga yang dipimpinnya menaungi lebih dari 12.000 santri dan mahasiswa, serta jaringan alumni yang luas. Jika potensi ini dihimpun dengan baik, maka manfaat wakaf uang bisa lebih terasa bagi masyarakat secara luas.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, Dudu Rohman, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan WGTP. Ia menyatakan kesiapan pihaknya untuk turut menyosialisasikan pentingnya wakaf uang, khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag. 

“Kami akan mendorong minimal 10.000 ASN untuk menjadi penggerak wakaf uang di lingkungan Kemenag,” ujarnya.

Melalui program ini, BWI berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya wakaf uang dapat tumbuh, terutama di lingkungan pesantren yang menjadi pusat pendidikan dan pergerakan sosial keagamaan.

Editor
Link Disalin