Ikuti Kami :

Disarankan:

Kebakaran Ludeskan 8 Kobong Pesantren di Tasikmalaya Akibat Konsleting Listrik, Santri Mengungsi

Minggu, 27 Oktober 2024 | 18:46 WIB
Kebakaran Ludeskan 8 Kobong Pesantren di Tasikmalaya Akibat Konsleting Listrik, Santri Mengungsi
Kebakaran 8 Kobong Ponpes di Tasikmalaya Akibat Konsleting Listrik, Santri Mengungsi. Foto: NewsTasikmalaya.com/ Nita Marlianti

Api diduga berasal dari konsleting listrik dan dengan cepat merembet ke setiap bangunan, yang sebagian besar terbuat dari bambu dan kayu. Beruntung, para santri yang sedang tidur berhasil menyelamatkan diri dan kini diungsikan ke bangunan madrasah pesantren.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Delapan bangunan kobong atau tempat belajar sekaligus tempat tinggal para santri di Pondok Pesantren Sabiilusalam, Desa Sirnasari, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kebakaran pada Minggu (27/10/2024) dini hari.

Api diduga berasal dari konsleting listrik dan dengan cepat merembet ke setiap bangunan, yang sebagian besar terbuat dari bambu dan kayu.

Beruntung, para santri yang sedang tidur berhasil menyelamatkan diri dan kini diungsikan ke bangunan madrasah pesantren.

"Betul, kebakaran terjadi sekitar pukul tiga dini hari. Semua kobong terbakar, dan barang-barang termasuk kitab-kitab para santri hangus. Dugaan penyebabnya adalah listrik. Para santri berhasil mengungsi, alhamdulillah," jelas Aceng Maliki, pengurus Ponpes Sabiilusalam, saat ditemui di lokasi kejadian pada Minggu siang.

Aceng menjelaskan bahwa sebagian besar santri yang mondok di pesantren berasal dari daerah Tasikmalaya Selatan.

Mereka terpaksa menggunakan pakaian seadanya karena semua barang mereka ludes terbakar.

Sementara itu, kegiatan pendidikan pesantren dialihkan ke bangunan madrasah yang sempat terbakar di bagian atapnya.

"Pada saat kejadian, santri sedang tidur. Mereka berhasil menyelamatkan diri dan ikut membantu memadamkan api," tambah Aceng.

Api yang membakar hampir semua bangunan Ponpes berhasil dipadamkan secara manual oleh pengurus, santri, dan masyarakat pada Minggu pagi.

Beberapa mobil pemadam kebakaran kemudian tiba di lokasi untuk membantu proses pendinginan dan menyelamatkan sisa barang berharga.

"Hingga saat ini, bantuan dari pemerintah belum ada. Belum ada perwakilan dari pemerintah daerah yang datang," kata Aceng.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui instansi terkait bisa memberikan bantuan untuk mengatasi kejadian ini.

Apalagi, para santri masih mengikuti proses belajar dan belum bisa pulang untuk mengambil pakaian ganti ke kampung masing-masing.

"Kitab-kitab kami habis terbakar. Kami berharap pemerintah, sebagai lembaga pendidikan yang melayani masyarakat, dapat segera membantu untuk kepentingan santri," ungkapnya.

Editor
Link Disalin