TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap dua petani yang tertimbun longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Hingga Senin (30/6/2025), pencarian masih menggunakan alat manual karena alat berat tidak bisa menjangkau lokasi.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono, membenarkan adanya kendala medan yang sulit, yang memaksa tim hanya mengandalkan peralatan manual seperti cangkul dan linggis.
“Lokasi longsor tidak bisa dimasuki alat berat. Tim hanya dibekali peralatan manual untuk melakukan pencarian,” kata Mamang di lokasi kejadian.
Selain kendala akses, Mamang juga menyebut kondisi cuaca turut memengaruhi kelancaran proses evakuasi. Apabila turun hujan deras, pencarian harus dihentikan sementara demi keselamatan tim.
“Kalau cuaca tidak mendukung, pencarian akan dihentikan sementara dan dilanjutkan jika kondisi memungkinkan,” jelasnya.
Sebelum melakukan penggalian, tim SAR terlebih dahulu menerbangkan drone termal untuk memetakan area longsoran dari udara dan memperkirakan seberapa luas dampaknya.
“Pemantauan udara ini penting untuk mengetahui area longsoran dan menentukan jalur evakuasi,” terang Mamang.
Tak hanya itu, dua ekor anjing pelacak (K-9) dari Dit Samapta Polda Jawa Barat juga diterjunkan dalam pencarian. Setelah proses pemetaan dan asesmen awal, tim menyusun skenario evakuasi darurat sebagai langkah antisipatif.
“Jika terjadi situasi darurat saat proses pencarian, kami sudah punya jalur evakuasi yang telah disiapkan sebelumnya,” tambahnya.
Diketahui, dua korban yang hilang dan tertimbun material longsor merupakan petani warga setempat bernama Acu dan Amin. Keduanya dilaporkan hilang saat bekerja di ladang pada Minggu siang (29/6/2025), ketika longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.