CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Setelah menggelar apel pasukan Ops Mantap Praja Lodaya 2024, Polres Ciamis menggelar Simulasi Sistem Pengamanan (Sispam) Kota. Simulasi itu dalam rangka mewujudkan Pilkada damai tahun 2024 di wilayah Kabupaten Ciamis.
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal mengatakan tujuan diselenggarakannya Sispam merupakan gambaran jika pada Pilkada 2024 terjadinya peristiwa-peristiwa yang ricuh.
"Jadi kita tidak gagap lagi, kami sudah siap dan intinya kita tidak berharap kericuhan terjadi dan berdoa agar kondisi Kamtibmas di Ciamis tetap kondusif pada saat Pilkada," katanya, Selasa (20/08/2024) di halaman depan Gedung K.H. Irfan Hielmy Islamic Center Ciamis.
Akmal menyampaikan, untuk personil yang terlibat baik di TPS yang mengantar kotak suara, mengamankan calon Bupati saat kampanye semuanya sudah dilatih, jika ada kerusuhan masa.
"Kita sudah siap dari Polres Ciamis kurang lebih 445 anggota di back up oleh Brimob, TNI dan Linmas yang terlibat langsung," ujarnya.
Akmal mengajak kepada masyarakat agar berbondong-bondong datang ke TPS, jangan sampai ada yang golput tapi harus tetap memberikan suara agar pembangunan bisa berkelanjutan dan mendapatkan pemimpin yang mewakili masyarakat.
Jika terjadi kerusuhan, Akmal menjelaskan sudah ada tingkatan-tingkatannya, misalnya dari zona hijau kemudian naik sampai ada kerusuhan masa, tadi sudah ditunjukan kekuatan yang ada baik dari TNI maupun Polri dan ada peningkatan eskalasi bisa kita lakukan secara bertahap.
"Jadi bisa lakukan secara bertahap, tidak tiba-tiba langsung kita anggap situasi rusuh, tapi ada tahapannya, dan masing-masing ada yang bertanggungjawab," lanjutnya.
Terkait tindakan penembakan menggunakan peluru karet, Akmal menjelaskan bahwa itu jalan terakhir jika masa memerlukan penindakan yang tegas.
"Pastinya bagaimana cara kami menangani kerusuhan agar tidak ada korban dan situasi tetap bisa kami kendalikan keamanannya," jelasnya.
"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada zona-zona yang dianggap rawan di Ciamis, Insya Allah akan aman dan terkendali," lanjutnya.
Akmal menyampaikan bahwa ada tambahan kekuatan dari Brimob yang membedakannya yaitu Brimob adalah pasukan pemukul.
Pihaknya akan menerapkan apabila memang ada kerusuhan masa yang sulit dikendalikan oleh kekuatan dari Polres, sehingga nantinya akan ada satu peleton Brimob yang standby di Polres.
"Terkait tindakan tembakan itu hanya untuk melumpuhkan dengan peluru karet. Jadi tidak ada yang menggunakan senjata atau peluru tajam langsung. Maksimalnya peluru karet karena sifatnya untuk melumpuhkan dan gas air mata pun terpaksa kita gunakan jika kerusuhan tidak dapat dikendalikan," ungkapnya.
Sementara itu, Kompol Iyus Yusuf Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar mengatakan, pihaknya hanya bertindak mengingatkan kepada masa agar tidak melakukan tindakan yang meresahkan.
"Jangan sampai masyarakat menjarah seperti tahun-tahun lalu," katanya.
Iyus menegaskan, pihaknya hanya mengendalikan masa yang rusuh dan peluru yang digunakan full karet dan hanya untuk melumpuhkan saja.
"Kita siapkan beberapa pasukan, diantaranya ada anti anarkis dan anti teror bom, sehingga kalau terjadi kerusuhan kita sudah siap," pungkasnya.