Disarankan:
Modus penipuan digital kian canggih. Salah satu yang kini mengintai pelaku usaha adalah manipulasi informasi di Google Maps. Hal ini menimpa sebuah toko kue di Kota Tasikmalaya, yang nomor telepon usahanya diganti oleh pihak tak dikenal untuk aksi penipuan.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Modus penipuan digital kian canggih. Salah satu yang kini mengintai pelaku usaha adalah manipulasi informasi di Google Maps. Hal ini menimpa sebuah toko kue di Kota Tasikmalaya, yang nomor telepon usahanya diganti oleh pihak tak dikenal untuk aksi penipuan.
Toko kue bernama AyuCakery, yang berlokasi di Jalan RAA Wiratanuningrat, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menjadi korban terbaru. Pemilik toko, Ayu Novianti, mengungkapkan kejadian itu terkuak setelah seorang pelanggan datang langsung untuk menanyakan pesanan yang tak pernah sampai.
Pelanggan tersebut rupanya memesan lewat nomor yang ia temukan di Google Maps, namun setelah dicek, nomor itu bukan milik AyuCakery.
"Pelanggan bilang sudah transfer uang, tapi ke rekening yang tidak kami kenali. Saat dicek, ternyata nomor di Google Maps kami sudah diubah," kata Ayu, Sabtu (17/5/2025).
Nomor resmi milik toko, yakni 0812-1494-9621, diganti oleh pelaku menjadi 0853-7303-1723. Dari situlah aksi penipuan dijalankan, dengan mengarahkan calon pembeli mentransfer uang ke rekening atas nama Siti Hawani di Bank BRI.
Mengetahui hal itu, Ayu segera menghubungi pihak Google untuk memperbarui informasi toko, lalu melaporkan kasus ini ke kepolisian serta meminta pemblokiran rekening terkait agar tak menimbulkan korban lanjutan.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat memesan secara online, terutama melalui informasi kontak di mesin pencarian atau peta digital.
"Kami hanya menerima pemesanan lewat dua nomor resmi, yaitu 0821-1650-3766 dan 0812-1494-9621. Kami juga tersedia di aplikasi Gojek dan Maxim. Pastikan selalu cek ulang sebelum melakukan pembayaran," ujarnya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi pelaku usaha untuk rutin memverifikasi data mereka secara daring dan waspada terhadap potensi penyalahgunaan informasi oleh pihak tak bertanggung jawab.
