Ikuti Kami :

Disarankan:

Puluhan Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cineam Tasikmalaya Mengungsi ke Aula Desa

Senin, 24 Februari 2025 | 11:12 WIB
Watermark
Puluhan Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cineam Tasikmalaya Mengungsi ke Aula Desa. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Pergerakan tanah yang semakin meluas di Kampung Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, memaksa puluhan warga mengungsi ke Aula Desa Cikondang. Hingga Senin (24/2/2025), sedikitnya 50 jiwa dari 20 kepala keluarga (KK) telah dievakuasi ke lokasi tersebut.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Pergerakan tanah yang semakin meluas di Kampung Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, memaksa puluhan warga mengungsi ke Aula Desa Cikondang. Hingga Senin (24/2/2025), sedikitnya 50 jiwa dari 20 kepala keluarga (KK) telah dievakuasi ke lokasi tersebut.  

Kepala Desa Cikondang, Rosita, menyatakan bahwa bencana ini berdampak pada 92 KK, dengan 42 rumah mengalami rusak berat, sementara 54 rumah lainnya terancam ambruk.  

"Penghuni rumah yang rusak berat sudah kami ungsikan ke rumah keluarga mereka di luar zona bencana. Sementara sekitar 50 jiwa memilih tinggal di pengungsian," ujar Rosita.  

Warga yang mengungsi di aula desa tetap beraktivitas seperti biasa pada siang hari, tetapi kembali ke pengungsian saat malam.  

Selain rumah warga, pergerakan tanah juga mengancam dua madrasah, dua masjid, serta 14 kolam ikan dan delapan blok lahan kebun. Retakan tanah bahkan merambat ke desa tetangga, Desa Cijulang, hingga menyebabkan kemiringan pada sebuah tower telekomunikasi.  

Sebelumnya, bencana ini pertama kali dilaporkan pada Sabtu (15/2/2025) dengan jumlah bangunan terdampak 33 rumah. Namun, setelah pendataan ulang, jumlahnya meningkat menjadi 43 bangunan termasuk satu masjid.  

Pergerakan tanah masih terus terjadi dengan rata-rata pergeseran 1 hingga 2 sentimeter per hari. Untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut, TNI, Polri, BPBD, Linmas, serta aparat desa, telah menyiagakan petugas di lokasi dan mendirikan posko tanggap darurat.  

"Kami mengimbau warga tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. Situasi terus kami pantau untuk mencegah risiko lebih besar," tambah Rosita.  

Pemerintah setempat terus memperbarui data serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan.

Editor
Link Disalin