Disarankan:
Libur panjang perayaan Hari Raya Waisak 2025 dimanfaatkan masyarakat untuk berkunjung ke berbagai tempat wisata.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Libur panjang perayaan Hari Raya Waisak 2025 dimanfaatkan masyarakat untuk berkunjung ke berbagai tempat wisata.
Salah satu destinasi yang tetap menjadi favorit warga adalah Situ Gede, yang berlokasi di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Pantauan pada Senin pagi (12/5/2025), kawasan wisata tersebut mulai dipadati pengunjung.
Menurut Agus, salah seorang petugas tiket Situ Gede, jumlah wisatawan mengalami peningkatan dibanding hari biasa, meski belum terlalu signifikan.
“Sekarang lumayan ada peningkatan, walaupun belum terlalu ramai. Puncaknya itu kemarin hari Minggu, benar-benar penuh,” ungkap Agus.
Ia juga menyebutkan bahwa dibandingkan beberapa tahun lalu, jumlah pengunjung masih jauh dari masa kejayaannya.
"Kalau dibandingkan dulu, sekarang memang masih jauh. Belum bisa dibilang meningkat signifikan," ujarnya.
Dikatakan Agus, salah satu penyebab turunnya minat masyarakat untuk berkunjung ke Situ Gede adalah kondisi akses jalan yang sudah rusak selama bertahun-tahun dan minimnya fasilitas penunjang seperti lahan parkir yang memadai.
“Jalan menuju Situ Gede sudah hampir 15 tahun belum diperbaiki, itu sangat mempengaruhi kunjungan. Selain itu, area parkir juga terbatas,” jelasnya.
Tiket masuk ke objek wisata Situ Gede saat ini masih tergolong terjangkau, yakni Rp5.000 per orang untuk usia 3 tahun ke atas. Pengunjung juga bisa membeli tiket melalui aplikasi Sapawarga.
"Untuk rombongan minimal 100 orang, tarifnya hanya Rp50 ribu per bus, mau sebanyak apa pun penumpangnya," tambah Agus.
Salah seorang pengunjung asal Kabupaten Tasikmalaya, Adit, mengaku memilih Situ Gede karena harga tiket yang murah dan pemandangan alamnya yang masih asri.
“Tiket cuma lima ribu, masih terjangkau untuk masyarakat kecil. Tempatnya juga sejuk, cocok buat refreshing bareng keluarga,” ujar Adit.
Adit yang datang bersama keluarganya menambahkan bahwa aktivitas seperti naik perahu masih menjadi daya tarik utama. Namun, ia berharap pemerintah segera memperbaiki akses jalan menuju lokasi.
"Kalau naik perahu, pemandangannya indah banget. Tapi memang jalannya yang masih rusak, itu yang jadi kendala," tutupnya.
