VIDEO: Modus Tempel Gunakan Google Maps, Pengedar Sabu Ditangkap Satresnarkoba Polres Tasikmalaya
Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tasikmalaya berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Disarankan:
Libur Iduladha 1446 Hijriah dimanfaatkan warga untuk menikmati wisata alam. Salah satu destinasi yang ramai dikunjungi adalah Leuwi Pamipiran di Dusun Sukawening, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Libur Iduladha 1446 Hijriah dimanfaatkan warga untuk menikmati wisata alam. Salah satu destinasi yang ramai dikunjungi adalah Leuwi Pamipiran di Dusun Sukawening, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis.
Berlokasi di kawasan Perhutani, sekitar 16 kilometer dari pusat kota, destinasi ini menyuguhkan panorama alami dengan air sungai yang jernih dan menyegarkan.
Rudiana, pendamping dari Perhutani Ciamis, mengatakan kawasan ini masih terjaga keasliannya.
“Alhamdulillah, alamnya masih alami. Airnya sangat jernih,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (8/6/2025).
Leuwi Pamipiran bukan sekadar tempat berenang. Destinasi ini juga memiliki nilai religi karena berdekatan dengan situs budaya Eyang Tanjungsari, yang diyakini berkaitan dengan asal-usul Desa Tanjungsari.
Menurut Rudiana, pengelolaan Leuwi Pamipiran dilakukan melalui kerja sama dengan kelompok masyarakat setempat.
“Kawasan ini sudah dieksplor sebelum pandemi. Kini dikelola melalui MoU bersama Perhutani sejak April 2024. Alhamdulillah, masih eksis dan stabil,” katanya.
Pengunjung cukup membayar tiket Rp5.000 per orang, dengan parkir motor Rp3.000. Fasilitas yang tersedia meliputi mushola, toilet, warung makan, ruang ganti, dan akses jalan yang terus dibenahi.
“Parkiran bisa menampung hingga 150 motor. Saat libur seperti sekarang, pengunjung bisa mencapai 150 orang per hari,” ujar Rudiana.
Muslihudin, ketua kelompok pengelola wisata, menambahkan bahwa air Leuwi Pamipiran dipercaya memiliki khasiat terapi.
“Airnya asli dari Gunung Sawal, belum terkontaminasi. Banyak pengunjung merasa sembuh dari pegal-pegal atau gatal setelah mandi di sini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyoroti dampak positif wisata ini terhadap masyarakat yang tidak hanya menghidupkan ekonomi, tetapi juga dapat meringankan beban masyarakat.
“Dulu warga harus memikul padi hasil panen, sekarang setalah ada objek wisata ini bisa bawa pakai motor karena ada akses jalan yang dibangun,” tambahnya.
Daya tarik Leuwi Pamipiran juga menarik wisatawan dari luar daerah. Dira (23), warga Bandung, mengaku mengetahui tempat ini dari media sosial.
“Saya lihat dari TikTok, muncul di FYP. Tempatnya adem dan airnya jernih banget, cocok buat refreshing,” katanya.
Dira datang bersama teman-temannya untuk menikmati suasana alam sambil merayakan Iduladha.
“Kami bakar sate bareng. Tempat ini recommended banget. Fasilitas lengkap, suasananya tenang,” ujarnya.
Dengan potensi wisata dan terapi alami yang dimiliki, Leuwi Pamipiran diharapkan terus dikelola secara berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendongkrak ekonomi warga sekitar.
Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tasikmalaya berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Tasikmalaya berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika jenis tembakau sintetis di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Sehari setelah Idul Adha 1446 Hijriah, sejumlah warga di Kota Tasikmalaya tampak memadati jasa penggilingan daging di Pasar Cikurubuk, Senin pagi (9/6/2025).