Ikuti Kami :

Disarankan:

Bendungan Leuwikeris Diairi, Layanan Air Bersih Kota Banjar Terganggu 55 Hari

Jumat, 26 Juli 2024 | 18:42 WIB
Bendungan Leuwikeris Diairi, Layanan Air Bersih Kota Banjar Terganggu 55 Hari
Pengisian Bendungan Leuwikeris, Layanan Air Bersih Kota Banjar Terganggu 55 Hari. Foto: NewsTasikmalaya.com/ Istimewa

Gangguan ini disebabkan proses impounding atau pengisian Bendungan Leuwikeris berlokasi di wilayah perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah, mengungkapkan layanan air bersih bagi masyarakat akan terganggu selama 55 hari terhitung sejak 15 Agustus 2024.

Gangguan ini disebabkan proses impounding atau pengisian Bendungan Leuwikeris berlokasi di wilayah perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Layanan air bersih dari Perumdam Tirta Anom berpotensi terganggu selama 55 hari," kata Fitrah setelah rapat dengan Komisi II DPRD Kota Banjar pada Jumat (26/7/2024).

Menurutnya, masa impounding Bendungan Leuwikeris akan mempengaruhi ketersediaan air di Sungai Citanduy, yang pada gilirannya mengganggu pengolahan air baku Perumdam Tirta Anom.

"Dampak dari impounding ini juga dapat menurunkan kas penerimaan perusahaan dari pelanggan, dengan estimasi penurunan biaya operasional sebesar Rp 1,2 miliar per bulan," tambahnya.

Untuk mengatasi dampak tersebut, Perumdam Tirta Anom telah meminta kepada Pemerintah dan DPRD Kota Banjar agar BBWS Citanduy membuat sumur dalam di lima lokasi intake pengolahan air baku.

"Jika tidak dilakukan, layanan air bersih kepada masyarakat akan terganggu dan sekitar 54 ribu jiwa akan terdampak," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar, Asep Saefurrohmat, menegaskan pihaknya akan mendorong BBWS Citanduy untuk segera mencari solusi guna mengantisipasi dampak dari impounding Bendungan Leuwikeris.

"BBWS Citanduy harus segera memberikan solusi, salah satunya dengan pembuatan sumur dalam di area instalasi pengolahan air bersih (IPA)," katanya.

Langkah ini penting untuk mencegah krisis air bersih di Kota Banjar selama masa impounding.

Jika tidak diantisipasi, gangguan ini bisa menurunkan layanan serta pendapatan perusahaan.

Asep juga sepakat dengan Perumdam Tirta Anom mengenai urgensi masalah ini, mengingat impounding berlangsung bersamaan dengan musim kemarau.

"Solusi harus segera diambil untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul," ungkap dia. 

Editor
Link Disalin