Disarankan:
Pembayaran pembebasan lahan terbaru dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada bulan Juni lalu.
JAKARTA, NewsTasikmalaya.com - Sudah dua bulan sejak pengumuman lelang Tol Getaci, namun hingga kini belum ada konsorsium yang berhasil lulus.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) belum mengumumkan jadwal lelang ulang.
Pengamat menduga para investor mungkin menunggu pelantikan presiden baru sebelum melanjutkan.
Sementara itu, pemerintah terus melakukan pembayaran uang ganti rugi kepada warga terdampak pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap).
Pembayaran terbaru dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada bulan Juni lalu.
Meskipun pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi terus digenjot, proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) ini masih belum jelas.
Evaluasi BPJT menunjukkan bahwa dua calon konsorsium yang mengajukan lelang proyek ini tidak lolos kualifikasi.
Kedua konsorsium tersebut adalah PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi dan PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Development Shanghai.
Ketidaklolosan kedua konsorsium tersebut berpotensi menyebabkan penundaan lebih lanjut dalam pengerjaan proyek Tol Getaci.
Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Sony Sulaksono, menyebut bahwa proyek Tol Getaci harus melalui lelang ulang karena tidak lolosnya para investor tersebut.
"Lebih baik terlambat daripada berhenti di tengah jalan," ujarnya.
Sony menambahkan bahwa kajian dan proses pelelangan akan dilakukan secepatnya oleh pemerintah, dengan harapan lelang dapat selesai pada tahun ini atau tahun depan agar proses pembangunan dapat dimulai.
Sony juga menjelaskan bahwa saat ini kemungkinan investor besar belum tertarik untuk bergabung dalam proyek Tol Getaci, mungkin karena menunggu pergantian kepemimpinan.
